Sabtu, 04 Juli 2015

Tugas Softskill B.inggris Translate novel

     Dearest last born

On may 2, 1996, my parents got married, a condition in which they remained for over sixty-seven years. For the last fifteen of those years, they spent six months a year arguing in florida and six months a year arguing in New York. During the Florida phase, my mother loved for me to write to her, but because of my busy travel and lecture schedule, i’m rarely in a position to do that, since it’s impossible to write and drive at the same time. Therefore, i usually call her on the phone. This is the response to one on my phone calls:

                Dearest  sweetheart
                It was a pleasure hearing your voice, but your letters give me a bigger thrill, because i read and re-read them, i’m looking forward to seing you and the kids. How are they doing in school and at home? The movie sounded interesting. Where did you eat? We love you verry much. Kiss the kids for us.
Just dad and me.

Now i ask you, is that a humble person? “just dad and me.” That’s like getting an eviction notice signed “just the Landord.”
In any event, how could i deprive my wonderful mother of a letter for her to read and re-read? So i wrote a letter, and here is her response:

                Dearest Last born,
                It’s really a marvelous thing for a daughter to get a minute’s time to write after two month vacation. I can’t understand what you are doing at the senior citizen’s. What do you teach them? At this stage of life, i would think you could take lessons from them! I’m glad you had that article to send  me, otherwise i don’t think i would even have gotten the letter yet. Anyway, i love you, and i’m happy to hear that you are enjoying life. Please, please continue! Give my kids a big hug and kiss for me.
Love from dad and me.

Well, now i decided i could write her a long letter, which i did. I called to tell her the longest letter i had ever written, and she was never going to complain again. Right? Wrong! Here is the answer to my longest letter:
Dear Joyce,
Yes, yours letter was nice long one. But a letter, and you only used one stamp, so that means it is only one letter. come on kid, you will have to write again, and soon. Trying to get  you on the phone is great big joke. Do you ever get off? I have tried a half dozen times and the line was busy, and the others time i got the machine. Forget it. You call me. I will give you back whatever the cost is.

Love from dad and me.

And now for la piece de resistance. I was looking for a long hooded fur jacket to keep me warm, because my lectures take me to some of the coldest parts of the country in the dead of winter. I searched for a jacket, checking all the furriers in Hartford and New Haven, but i couldn’t afford anything they had. Finally, in desperation, i thought of the old family furier. I called my mother in Florida and said,”mom, is Mr. Walowitz in broklyn still my business?” and she said;”of course he’s still business. In fact his son is in the business with them,and his grandson is twenty-three already, and he’s in the nusiness too. You call him and i’m sure he’ll make something for you in your price range.” When i told my mom i had ordered a jacket from him, this is what she wrote:

                Dear doll,
                I think you are doing the right thing by going to Walowitz. I have always been very happy with everyyhing he ever did for me. But tell him he should give you the cost of you trips to Brooklyn, and also don’t pay taxes. TELL HIM I SAID SO. Explain to Walowitz that it cost you $25 each time you come to Brooklyn, and also tell him you are not going to charge him for the times it takes you. I am not  joking. He should do something for you. Remind him that he didn’t give you a wedding gift!

Love from dad and me

Recently, at the conclution of my lectures on the importance of humor, a nice Chinese man came over to me and said, “Joyce, i want you to know that having heard your mother’s letters, i now know there is a universality in mothers. I also realize my mother must be Jewish!”




 -------------------------------------------------translate------------------------------------------------
   
              - Anak Bungsu Tersayang
Pada 2 Mei 1926, orang tuaku menikah , sebuah kondisi yang mereka jalani untuk lebh dari 60 tahun pada 15 tahun terakhir mereka menghabiskan 6 bulan setiap tahun melakukan perdebatan di florida dan 6 bulan setiap tahun melakukan perdebatan di new york.
selama di florida, ibuku menginginkan aku menulis surat untuknya, tapi karena kesibukan perjalanan dan kuliahku, aku jarang melakukan itu. Sejak memungkinkan untuk menulis dan mengendarai pada waktu yang sama. Oleh karna itu, biasaya aku menelponya. Ini merupakan salah satu jawaban dari panggilan telpon saya.

                - Yang tersayang
Merupakan kebahagiaan untuk mendengar suaramu, tapi suratmu sangat menggetarkan hatiku, karena aku membacanya berulang-ulang kali. Aku tidak sabar untuk melihatmu dan anak-anak. Bagaimana yang mereka lakukan disekolah dan di rumah ? filmnya terdengar menarik. Dimana kamu makan ? aku sangat mencintaimu , mencium anak anak.

                -Hanya Ayah dan Aku
Sekarang aku bertanya kepadamu, Apakah ini seorang yang rendah hati? “hanya ayah dan aku” ini seperti mendapatkan surat pengusiran yang ditanda tangani “hanya pemilik”

Pada kesempatan yang lain, bagaimana bisa saya menghilangkan ibuku yang luar biasa dari sebuah surat untuknya yang dibaca berulang-ulang kau ? Jadi aku menuliskan surat untuknya, dan ini adalah balasanya

                -Anak Bungsu Tersayang
ini benar-benar sangat mengagumkan untuk seorang anak perempuan untuk menyisipkan beberapa menit untuk menulis surat setelah dua bulan perjalanan. Aku tidak dapat mengerti apa yang kamu lakukan dikota tempat seniormu ? apa kamu mengajari mereka ?pada tahap kehidupanmu aku berharap kamu dapat mengambil pelajaran dari mereka ! aku senang kamu mengirimkan artikel, itu untuku pikirku aku belum mendapatkan surat bagaimanapun juga, aku mencintaimu dan aku sangat senang mendengar bahwa kamu menikmati kehidupan. Silahkan lanjutkan berikan anak anaku pelukan yang dan ciuman untukmu.

                - Kasih sayang ayah dan aku
Baiklah, aku sekarang memutuskan aku dapat menuliskan surat yang panjang untuknya. Seperti yang saya lakukan aku menelpon untuk memberitahunya bahwa saya telah mengirimkan surat terpanjang yang pernah aku tulis untuknya. Dan dia tidak pernah mengeluh lagi benarkah ? tidak ini adalah jawaban untuk surat terpanjangku.

                -Joyce tersayang
Benar, suratmu adalah salah satu surat panjang yang baik. Tetapi surat adalah surat, dan kamu hanya menggunakan satu stempel, jadi itu hanya satu surat. Ayolah nak, kamu harus segera menulis lagi. Mencoba untuk menghubungimu melalui telpon merupakan lelucon yang besar. Apakah kamu matikan ? aku sudah mencoba ena kali dan jalur sedang sibuk dan pada waktu lain aku mempunyai mesin. Lupakan itu. Kamu hubungi aku. Aku akan memberikan kembali berapapun biayanya.

               
                -Kasih sayang ayah dan aku
dan sekarang untuk la piece de resistance aku mencari jaket bulu berkerudung untuk menjagaku agar aku tetap hangat. Karena dosenku membawaku kebeberapa bagan tempat terdingin di negara ini pada pertengahan musim dingin. Aku memeriksa semua pedagang pakaian berbulu di hartford dan new haven tapi aku tidak dapat menjangkau apapun yang mereka punya aku teringat pada pada pedagang pakaian bulu keluarga. Aku menghubungi ibuku di florida dan berkata. “ibu apakah tuan walowitz di brooklyn masih menjalankan bisnis ?” dan ia berkata “ tentu saja dia masih menjalankan bisnisnya pada kenyataan, anak laki lakinya berada dalam usahanya ikut serta dalam menjalankan usahanya dan cucu laki lakinya sudah berumur 2-3 tahun dan dia juga terlibat dalam usaha itu. Kamu hubungi dia saja dan aku yakin dia akan membuatkan sesuatu dalam kisara hargamu”. Ketika aku memberitahu ibuku bahwa aku sudah memesan sebuah jaket darinya, inilah yang dia tulis.

                - Boneka tersayang
aku pikir kamu melakukan hal yang besar dengan pergi ke walowitz. Aku selalu merasa sangat senang dengan semua yang pernah dia lakukan padaku. Tetapi beritahu dia, dia harus memberimu biaya atas perjalananmu ke brooklyn dan juga jangan membayar pajak. “beritahu dia, aku bilang begitu”. Jelaskan pada walowitz untuk membiayaimu $25 setiap kamu datang ke brooklyn dan beritahu dia juga kalu kamu tidak akan dikenakan biaya kali ini. Aku tidak bercanda dia harus melakukan sesuatu untukmu. Ingatkan itu padanya “bahwa dia tidak memberi hadiah pernikahan!”

            -Kasih sayang ayah dan aku
 Beberapa saat kemudian saya menemukan lelucon dalam kesimpulan tersebut lalu ada pria chinese datang mengampiri saya dan berkata joyce, saya ingin kamu tau bahwa ketika membaca surat itu, saya tau bahwa setiap ibu akan berperilaku seperti ibu-ibu yang lainya. Saya juga menyadari bahwa ibu saya seharusnya seorang yahudi.

Jumat, 05 Juni 2015

Softskill B.inggris 2

Hello , My name is Bima Nugraha. I am a boy who was born in Bogor, On Wednesday, 30th December 1996, as second Son of Bobby Wiratama and Yulianingsih , my father was born in Bandung, on Monday 22th February 1967 and my mother was born in Bogor, on Thursday 01st July 1967. I have one brother and one sister, my brother’s name is Biyan Nugraha he was born in Bogor, on Sunday 27th Mey 1994 and my sister she was born in Bogor, 31th July 2008, and i lived in Cibinong, Bogor.  my brother now lecture in Universitas Jayabaya faculty of machine and now he last semester in Jayabaya, and my sister school in TK Islam Terpadu. When i was 4 years old, i started my education career in TK Kartika, located in Cibinong Lingkungan Pala Manis, Then strarted the elementary school in SDN Cirimekar 02 located in Cibinong Lingkungan Pala Manis, not too far from my house so i can saved my money to buy i want, and i joined elementary school on 2002 and graduated on 2008. Then i continued my study on junior high school, i studied in SMP Unggulan Citra Nusa, its located in Cikaret Jl Cipayung Kabupaten Bogor, my school arround 15km from my house, its so far from my house, in junior high school i studied for 3 years. I joined junior high school on 2008 and graduated on 2011, and then i continued my study in senior high school in SMA Plus PGRI Cibinong, located in Ciriung Jl Golf Kabupaten Bogor, in there i haved many friends , my school arround 7km from my house needed a 2 hours trip from my house, i joined senior high school on 2011 and graduated 2014 and now i studied in University Gunadarma faculty of  economy management. My hobby is playing football, travelling and hiking a mountain, i started played football when i was 12 years old. First i played football , i followed a selection my country for danone nations cup in Bandung, but i failed to joined my club because i too late too followed the program of training, and then i played futsal, futsal is too famous when i was 12 years old, but when i studied in junior high school futsal is favourites sports from student, so i choosed ekstrakulikuler futsal with my friend, and i trained seriously try to be the best to be the champions, but is not too easy, first i followed the tournament i lose with my friend, but my coach said “keep training and trying to be the best until you be a champions” and we trained many more to be the champions, finally the exercise i got 2 trophies first 2nd champion futsal city of Bogor and 2nd champion futsal Kabupaten Bogor. I got many trophies but not too prestigsious except 2 trophies that, that be a experience for me in a career of futsal, and until now i got a many trophies that result from my training and keep trying, never give up until you got what you want. Additionally i really like travelling, because i lived in Indonesia, the Nation with many islands and beautiful place, if i have a many money i want to trip go arround Indonesia, i really want trip to Raja Ampat, that place is so beauty nice and amazing, i once visited Malang a city with beatiful place and friendly society, i visited one of the beautiful island in Malang, the name is Sempu Island, to arrived there we must be crossing the ocean by ship. The journey takes about 2hours until we arrived there, in there have a many animals like monkey, fish, bird and many more, Sempu Island formed because the corals are eroded by the sea water so that formed the hole and formig the island. In there we can hunted the fish and we can make a bonfire, in there we can see many dolphin and whale and we can see the indian ocean. In addition to like travelling i also like hiking because you know how so important to care and save the nature for the life, i once hiking mount Gede, Pangrango and Salak. I think mount Gede is very beautiful in the compare mount pangarango and mount salak. Because in mount gede we can see many beautiful places like waterfall, cauldron, the savanna , hot water, edelweis flower or called perennial flower and owa jawa animals endemik from west java. I really like travelling and hiking because i got a many experience from here, because experience is so important for your life, so lets have fun with your life and share your experience wiht your friend.

Jumat, 01 Mei 2015

Softskill Bahasa Inggris 2

Clauses
clause is a group of words that contains a verb (and usually other components too). A clause may form part of a sentence or it may be a complete sentence in itself.
For example:
He was eating a bacon sandwich.
[clause]

She had a long career
but she is remembered mainly for one early work.
[clause]
[clause]
I want some cheese
S          P
She is at home
  S         P

Main clause
Every sentence contains at least one main clause. A main clause may form part of a compound sentence or a complex sentence, but it also makes sense on its own, as in this
example:
He was eating a bacon sandwich.
[main clause]
The restaurant bill has already been paid. 
           S                                   P
Compound sentences are made up of two or more main clauses linked by a conjunction such asand, but, or so, as in the following examples:

I love sport
and
I’m captain of the local football team.
[main clause]
[conjunction]
[main clause]

She was born in Spain
But
her mother is Polish.
[main clause]
[conjunction]
[main clause]


Subordinate clause
subordinate clause depends on a main clause for its meaning. Together with a main clause, a subordinate clause forms part of a complex sentence. Here are two examples of sentences containing subordinate clauses:
After we had had lunch,
we went back to work.
[subordinate clause]
[main clause]

I first saw her in Paris,
where I lived in the early nineties.
[main clause]
[subordinate clause]
·         After I changed the APN, I unpluged my modem and waited for 5 minutes.
·         Before she went to Jakarta, she got her flowers watered
·         As soon as/once they finish filling the questionnaire, I will process the data.
There are two main types of subordinate clause: conditional clauses and relative clauses.

Conditional clause
conditional clause is one that usually begins with if or unless and describes something that is possible or probable:

If it looks like rain
a simple shelter can be made out of a plastic sheet
[conditional clause]
[main clause]

I'll be home tomorrow
unless the plane's delayed for hours.
[main clause]
[conditional clause]
(+) If I have free time, I will go swimming.
(-)  If you don’t finish your homework, your teacher will be angry.
(?)  If they invite you, will you come?
Relative clause
A relative clause is one connected to a main clause by a word such as which, that, whom, whose,when, where, or who:


I first saw her in Paris,

where I lived in the early nineties.
[main clause]
[relative clause]

She wants to be with Thomas,
who is best suited to take care of her.
[main clause]
[relative clause]

I was wearing the dress
that I bought to wear to Jo's party.
[main clause]
[relative clause]


Using relative clauses
Have you ever wondered about when to use that and when to use which or who in this type of sentence? In fact, for much of the time that is interchangeable with either of these words. For example:
You’re the only person who has ever listened to me.
You’re the only person that has ever listened to me.
It’s a film that should be seen by everyone.
It’s a film which should be seen by everyone
When referring to something, rather than someone, that tends to be the usual choice in everyday writing and conversation in British English. However, there is one main case when you should not use that to introduce a relative clause. This is related to the fact that there are two types of relative clause: a restrictive relative clause and a non-restrictive relative clause.

Restrictive relative clause
restrictive relative clause (also known as a defining relative clause) gives essential information about a noun that comes before it: without this clause the sentence wouldn’t make much sense. A restrictive relative clause can be introduced by that, which, whose, who, or whom. You should not place a comma in front of a restrictive relative clause:
√ She held out the hand
which was hurt.
√ She held out the hand
that was hurt.
[main clause]
[restrictive relative clause]

You can also leave out that or which in some restrictive relative clauses:

√ It reminded him of the house
that he used to rent in Oxford.
√ It reminded him of the house
which he used to rent in Oxford.
√ It reminded him of the house
he used to rent in Oxford.
[main clause]
[restrictive relative clause]

Non-restrictive relative clause
A non-restrictive relative clause (also called a non-defining relative clause) provides extra information that could be left out without affecting the meaning or structure of the sentence. Non-restrictive relative clauses are normally introduced by which, whose, who, or whom, but never bythat. You should place a comma in front of them:
She held out her hand,
which Rob shook.
[main clause]
[non-restrictive relative clause]

If a non-restrictive relative clause is in the middle of a sentence, you should put commas beforeand after it:
Bill,
who had fallen asleep on the sofa,
suddenly roused himself.

[non-restrictive relative clause]




What Are Clauses?
A clause is a group of words that includes a subject and a verb.

A clause can be distinguished from a phrase, which does not contain a subject and a verb (e.g., in the afternoon, drinking from the bowl).

An independent clause can express a complete thought (and can be a standalone sentence). A dependent clause is usually a supporting part of a sentence, and it cannot stand by itself as a meaningful proposition (idea).
Examples of Independent Clauses
Here are some examples of independent clauses (shaded):
Tara ate a cheese roll after she watched the news.
(Tara ate a cheese roll is an independent clause. It works as a standalone sentence.)
Even though his mother was a driving instructor, my cousin failed his driving test six times.
A computer once beat me at chess, but it was no match for me at kick boxing. (Louis Hector Berlioz)


Examples of Dependent Clauses
Here are the same examples with the dependent clauses shaded:
Tara ate a cheese roll after she watched the news.
(The clause after she watched the news is a dependent clause. It does not work as a standalone sentence.)
Even though his mother was a driving instructor, my cousin failed his driving test six times.
A computer once beat me at chess, but it was no match for me at kick boxing.
These three dependent clauses (or subordinate clauses as they're also called) could have been independent clauses. However, the opening word(s) (in these examples after, Even though, and but) turned them into dependent clauses. The opening words are known as dependent words, the main type of which issubordinating conjunctions.



How Are Clauses Used in Sentences?
Clauses can play a variety of roles in sentences. A clause can act as a noun, an adjective, or an adverb.
Noun Clauses
I cannot remember what I said last night.
            (In this example, the clause acts like a noun.)
Compare the example above to this:
I cannot remember my speech.
            (speech = noun)

I forgot the fact. (noun)
I forgot it. (pronoun)
I forgot that the fact was very important. (noun clause)

Adjective Clauses
My dog, who usually refuses to go near the water, dived in the canal to chase a water vole.
            (In this example, the clause acts like an adjective.)
Compare the example above to this:
My water-shy dog dived in the canal to chase a water vole.
            (water-shy = adjective)

If an adjective clause could be removed without wrecking the sentence (i.e., it just adds additional information), then it should be offset with commas. (You could equally use brackets or dashes.) A clause which can be safely removed is called a non-restrictive clause. A restrictive clause, on the other hand, is one which cannot be removed because it's essential to the sentence. Restrictive clauses are not offset with commas.
For example:
The man who lives next door is getting ruder.
(This is an example of a restrictive clause. You cannot remove it. There are no commas.)
Councillor Simon Smith, who lives next door, is getting ruder.
(This is an example of a non-restrictive clause. You can remove it. It's just additional information. That's why there are commas around it.)



Adverbial Clauses
He lost his double chin after he gave up beer.
            (In this example, the clause acts like an adverb.)
Compare the example above to this:
He lost his double chin recently.
            (recently = adverb)

Sumber :


Minggu, 29 Maret 2015

Analisa Penyimpangan Pancasila

Pancasila merupakan suatu yang patut dilestarikan. Pada kehidupan sehari-hari, kita sebagai generasi penerus bangsa perlu sesekali berkontemplasi akan arti pentingnya pancasila dalam kehidupan ini. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat kita aktualisasikan dalam dunia nyata yang masih membutuhkan sentuhan tangan kita.

Tentunya pancasila penting untuk menjadikan kita sebagai bangsa yang berdedikasi tinggi dengan adanya nilai dan moral yang sesuai dengan pancasila. Kelima sila yang terkandung di dalamnya mempunyai makna yang dalam apabila kita berupaya untuk mencermati secara mendalam.


Dalam peradaban dunia yang semakin berkembang dan pola pikir generasi penerus bangsa yang semakin maju, tentunya nilai-nilai pancasila sangat perlu untuk ditanamkan kepada para remaja, pemuda dan mahasiswa. Agar terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan hidup melindungi segenap bangsa Indonesia dan turut serta berperan aktif dalam pergaulan dunia.

Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakan sila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Karena itu Sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlngsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya.

Makna dari sila “Persatuan Indonesia” adalah bahwa sifat dan keadaan negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat satu. Sifat dan keadaan negara Indonesia yang sesuai dengan hakikat satu berarti mutlak tidak dapat dibagi, sehingga bangsa dan negara Indonesia yang menempati suatu wilayah tertentu merupakan suatu negara yang berdiri sendiri memiliki sifat dan keadaannya sendiri yang terpisah dari negara lain di dunia ini. Sehingga negara Indonesia merupakan suatu diri pribadi yang memiliki ciri khas, sifat dan karakter sendiri yang berarti memiliki suatu kesatuan dan tidak terbagi-bagi. Makna “ Persatuan Indonesia “dibentuk dalam proses sejarah yang cukup panjang sehingga seluruh bangsa Indonesia memiliki suatu persamaan nasib, satu kesatuan kebudayaan, kesatuan wilayah serta satu kesatuan asas kerohanian Pancasila yang terwujud dalam persatuan bangsa, wilayah, dan susunan negara. 

Penyimpangan Pancasila Kesatuan dan Persatuan Indonesia
Memudarnya rasa persatuan dan keatuan yang terjadi pada bangsa indonesia pada generasi saat ini. hal ini dapat kita lihat dari beberapa kasus - kasus bentrok mahasiswa ataupun pelajar. bentrok antar supporter sepakbola ataupun yang lainya. dari kasus diatas dapat diketahui bahwa rasa persatuan kita sebagai warga negara Indonesia sudah mulai luntur dan mudah di provokasi atau di pengaruhi oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab. keadaan seperti ini lah yang akan menjadi bibit - bibit terjadinya konflik yang lebih besar seperti ras,suku ataupun agama.

Analisis
Berdasarkan kasus di atas, saya beranggapan bahwa terjadinya kasus penyimpangan pancasila didasarkan oleh kurangnya wawasan masayarakat terhadap kesatuan dan persatuan suatu bangsa. masyarakat seharusnya tau betapa pentingya kesatuan dan persatuan suatu bangsa apalagi bangsa Indonesia yang mayoritas warga negaranya beragam - ragam seharusnya dapat mengimplementasikan bhineka tunggal ika yang berarti berbeda - beda tapi tetap satu.

Saran
Menurut saya, seharusnya masyarakat diberikan wawasan pengetahuan betapa pentingya kesatuan dan persatuan suatu bangsa, agar tidak terjadi konflik maupun perpecahan suatu bangsa itu sendiri. seharusnya kita sebagai warga negara harus saling menghargai dan menghormati perbedaan yang terdapat di bangsa kita sendiri.

Sumber
http://gita-risda2.blogspot.com/2013/10/penyimpangan-pancasila-masa-kini.html
http://melatidian16.blogspot.com/2012/03/mahasiswa-dikaitkan-dengan-sila-ke-3.html



Sabtu, 10 Januari 2015

Tulisan 4 ( IBD 4 )

"CERPEN MANUSIA & TANGGUNG JAWAB"
Dikisahkan, sebuah keluarga mempunyai anak semata wayang. Ayah dan ibu sibuk bekerja dan cenderung memanjakan si anak dengan berbagai fasilitas. Hal tersebut membuat si anak tumbuh menjadi anak yang manja, malas, dan pandai berdalih untuk menghindari segala macam tanggung jawab.       Setiap kali si ibu menyuruh membersihkan kamar atau sepatunya sendiri, ia dengan segera menjawab, "Aaaah Ibu. Kan ada si bibi yang bisa mengerjakan semua itu. Lagian, untuk apa dibersihkan, toh nanti kotor lagi." Demikian pula jika diminta untuk membantu membersihkan rumah atau tugas lain saat si pembantu pulang, anak itu selalu berdalih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.       Ayah dan ibu sangat kecewa dan sedih melihat kelakuan anak tunggal mereka. Walaupun tahu bahwa seringnya memanjakan anaklah yang menjadi penyebab sang anak berbuat demikian. Mereka pun kemudian berpikir keras, bagaimana cara merubah sikap si anak? Mereka pun berniat memberi pelajaran kepada anak tersebut.         Suatu hari, atas kesepakatan bersama, uang saku yang rutin diterima setiap hari, pagi itu tidak diberikan. Si anak pun segera protes dengan kata-kata kasar, "Mengapa Papa tidak memberiku uang saku? Mau aku mati kelaparan di sekolah ya?"  Sambil tersenyum si ayah menjawab, "Untuk apa uang saku, toh nanti habis lagi?"      Demikian pula saat sarapan pagi, dia duduk di meja makan tetapi tidak ada makanan yang tersedia. Anak itu pun kembali berteriak protes, "Ma, lapar nih. Mana makanannya? Aku buru-buru mau ke sekolah." "Untuk apa makan? Toh nanti lapar lagi?" jawab si ibu tenang.      Sambil kebingungan, si anak berangkat ke sekolah tanpa bekal uang dan perut kosong. Seharian di sekolah, dia merasa tersiksa, tidak bisa berkonsentrasi karena lapar dan jengkel. Dia merasa kalau orangtuanya sekarang sudah tidak lagi menyayanginya.      Pada malam hari, sambil menyiapkan makan malam, sang ibu berkata, "Anakku. Saat akan makan, kita harus menyiapkan makanan di dapur. Setelah itu, ada tanggung jawab untuk membersihkan perlengkapan kotor. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus begitu selama kita harus makan untuk kelangsungan hidup. Sekarang makan, besok juga makan lagi. Hari ini mandi, nanti kotor, dan harus juga mandi lagi. Hidup adalah rangkaian tanggung jawab, setiap hari harus mengulangi hal-hal baik. Jangan berdalih, tidak mau melakukan ini itu karena dorongan kemalasan kamu. Ibu harap kamu mengerti." Si anak menganggukkan kepala, "Ya Ayah-Ibu, saya mulai mengerti. Saya juga berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi."

Sumber : http://adisaputra-jiyeon.blogspot.com/2012/01/cerpen-tentang-tanggung-jawab.html

"CERPEN MANUSIA & PANDANGAN HIDUP"
CITA CITAKU SELUAS LUMPUR
Karya Irma Kinanthi
           
Pagi ini tak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya, aroma yang khas itu masih ada. Aku sebut khas karena aroma itu bak pedang yang menusuk tubuh. Memang aromanya menusuk, menusuk indra penciuman dan jangan bayangkan baunya seperti masakan di hotel-hotel bintang lima. Baunya seperti kentut lebih tepatnya seperti bau belerang. Padahal aku berharap ada perubahan pada pagi ini.

Aku tinggal disini, di sebuah kota yang ramai, sibuk dan tentu saja ada lautan lumpur yang baunya luar biasa. Sebelumnya kotaku tak seperti ini, kotaku luas, tak berlumpur dan penduduknya pun tak mudah naik darah seperti sekarang.

Setiap sore aku bermain layang-layang di tepi tanggul, anginnya cukup kencang, layang-layangku terbang tinggi. Namun kali ini aku tak beruntung, layang-layangku putus dan lenyap seketika ditelan lumpur yang berbuih. Itu tandanya aku harus pulang ke rumah karena senja telah tiba. Sebenarnya rumahku tak jauh dari tempatku bermain layang-layang tadi, tapi lagi-lagi gara-gara ada lumpur lumpur yang semakin meluas maka kami sekeluarga harus pindah.

Suatu hari bapak terlihat sangat marah, bukan karena aku nakal juga bukan karena bertengkar dengan ibu. Awalnya aku tak tahu apa sebabnya, tapi kata ibu bapak marah karena masalah keadilan. Aku semakin tak mengerti maksud dari perkataan beliau, mungkin karena aku belum cukup umur. Setelah aku keluar rumah tampak dari jauh barisan orang-orang dengan teriakan lantang, berapi-api sama seperti bapak tadi. Aku ingin mendekat ke dalam kerumunan orang-orang itu tapi ibu melarangku serta belum pantas anak seusiaku menonton hal-hal seperti itu. Aku lantas berpikir, apakah keadilan itu dapat menghalangi cita-citaku? Apakah keadilan dapat menghilangkan lumpur dan dapat membuat bapak tak marah-marah?. Ah, entahlah itu masalah orang dewasa.

Hari ini aku mendapatkan pertanyaan yang mengejutkan dari guruku begini pertanyaannya, “Amir, menurutmu cita-cita itu bagaimana?” Aku terdiam sejenak lalu menjawab, “Cita-cita itu bagai pensil, jika kita ingin meraihnya maka kita harus berusaha dan bekerja keras seperti halnya meraut pensil agar menjadi runcing. Namun jika kita tidak bersungguh-sungguh maka kesempatan kita semakin kecil bahkan pupus seperti pensil yang semakin hari semakin pende bahkan hilang.” Tapi yang jadi pertanyaan apakah aku bisa menggapai cita-citaku itu? Aku merasa dihalangi oleh alam karena alam telah mengirimkan lumpur yang membuat sebagian kehidupanku tak tertata. Aku putus asa dan agaknya aku mulai tertular penyakit yang menggerogoti masyarakat kotaku, tentunya penyakit naik darah.

Sore harinya bapak juga bertanya mengenai cita-cita padaku tapi ini pertanyaannya berbeda. Beliau bertanya seberapa tinggikah cita-cita yang aku inginkan, tentu saja aku langsung menjawab, “Tentu saja setinggi langit pak!” Namun beliau malah tertawa, aku heran dengannya padahal kan jawaban itu betul. Bapak lalu berkata, “Mir, bapak beri tahu ya cita-cita setinggi langit itu hanya pepatah yang omong kosong. Kalau untuk anak-anak lumpur sepertimu cocoknya adalah cita-cita itu seluas lumpur.” Aku dibuat bingung dengan omongan bapak, lalu bapak melanjutkan lagi, “Lihat lumpur yang menenggelamkan rumah kita makin hari makin meluas, makin tinggi. Bisa-bisa jadi lautan! Jadi menurut bapak membuat kata-kata penyemangat itu yang sesuai dengan fakta sajalah!” Aku langsung berlari menuju rumah lamaku yang sudah tak tampak karena terendam lumpur. Disini aku merenung, merenungkan perkataan bapak dan akhirnya aku setuju dengan beliau.

Entah sampai kapan lumpur ini akan meluap, entah seluas apa lagi lumpur ini menggenang tetapi aku akan selalu berusaha mengembangkan sayap-sayapku, menunjukkan pada dunia meskipun aku hanya sosok anak lumpur dan aku akan menunjukkan bahwa cita-citaku seluas lumpur.


Ilmu Budaya Dasar 4 ( IBD 4 )

"MANUSIA & TANGGUNG JAWAB"

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban terbatas
b) Kewajiban tidak terbatas

Pengertian  Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.

Macam-Macam Tanggung Jawab 
Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1.       Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
2.       Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.       Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
4.       Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
5.       Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

Pengertian Kesadaran
Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan politik.
Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan manusia.

Kesadaran menurut Sartre berifat itensional dan tidak dapat dipisahkan di dunia. Kesadaran tidak sama dengan benda-benda. Kesadaran selalu terarah pada etre en sio (ada-begitu-saja) atau berhadapan dengannya. Situasi dimana kesadaran berhadapan oleh Sartre disebut etre pour soi (ada-bagi-dirinya). Bahwa kesadaran saya akan sesuatu juga menyatakan adanya perbedaan antara saya dan sesuatu itu. Saya tidak sama dengan sesuatu yang saya sadari ada jarak antara saya dengan objek yang saya lihat. Misalkan entre pour soi menunjuk pada manusia atau kesadaran. Manusia adalah eter pour soi sebab ia tidak persis menjadi satu dengan dirinya sendiri. Tiadanya identitas manusiadengan dirinya sendiri memungkinkan manusia untuk melampaui, untuk mengatasi dirinya dan menghubungkan benda-benda dengan dirinya sesuai dengan yang dimaksud dan tujuannya. Ketidak identikan manusia dengan dirinya sendiri tampak dalam kesadaran yang ditandai oleh regativitas, penidakan. Negativitas menunjukan bahwa terhadap etre pour soi atau kesadaran hanya dikatan it is not what it is. Maka kesadaran disini merupakan non identitas, jarak, distansi. Kegiatan hakiki kesadaran merupakan menindak, mengatakan tidak. Etre por soi tidak lain dari pada menindak atau menampilkan ketiadaan. Kebebasan bagi Sartre merupakan kesadaran menindak, dan manusi sendiri merupakan kebebasan. Pada manusialah itu eksistensi itu mendahului esensi, sebab manusia selalu berhadapan dengan kemungkinan untuk mengatakan tidak. Selama manusia masih hidup ia bebas untuk mengatakan tidak, baru setelah kematian maka cirri-ciri hidupnya dapat dibeberkan. (Alex Lanur, Pengantar dalam “Kata-Kata”)

Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan integrasi. Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap; sensansi (pengindraan), perrseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian). Secara epistemology dasar dari segala pengetahuan manusia tahap perseptual. Sensasi tidak begitu saja disimpan di dalam ingatan manusia, dan manusia tidak mengalami sensasi murni yang terisolasi. Sejauh yang dapat diketahui pengalaman indrawi seorang bayi merupakan kekacauan yang tidak terdeferensiasikan. Kesadaran yang terdiskreminasi pada tingkatan persep. Persep merupakan sekelompok sensasi yang secara otomatis terimpandan dintgrasikan oleh otak dari suatu organisme yang hidup. Dalam bentuk persep inilah, manusia memahami fakta dan memahami realitas. Persep buka sensasi, merupakan yang tersajikan yang tertentu (the given) yang jelas pada dirinya sendiri (the self evidence). Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persep tidak langsung diperoleh mnusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah, penemuan konseptual.

Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga.  Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Sumber :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-jawab/



"MANUSIA & PANDANGAN HIDUP"
A. Pandangan Hidup
            Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu bersifat  kodrati. Karena  itu ia menentukan masa  depan  seseorang. Untuk  itu perlu  dijelaskan  pula apa  arti pandangan hidup.  Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.
            Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah  timbul  seketika  atau  dalam  waktu yang  singkat saja, melainkan  melalui  proses  waktu yang lama dan  terus menerus,  sebingga basil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia  menerima  hasil pemikiran  itu sebagai pegangan,  pedoman,  arahan,  atau petunjuk yang disebut  pandangan  hidup.
            Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,   akan  tetapi  pandangan hidup  dapat  diklasifikasikan   berdasarkan asalnya  yaitu terdiri dari  3 macam  :
(A)  Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang  terdapat  pada  negara  tersebut.
(C)  Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.
          
  Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu  organisasi,  maka  pandangan  hidup  itu disebut  ideologi.  Jika  organisasi  itu organisasi politik,  ideologinya  disebut  ideologi  politik.  Jika organisasi  itu negara,  ideologinya  disebut ideologi  negara. Pandangan   hidup  pada  dasarnya  mempunyai   unsur-unsur  yaitu  cita-cita,  kebajikan, usaha,  keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.  Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat  dicapai  dengan usaha  atau perjuangan.  Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan  adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.  Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.

B.   Cita-cita
            Menurut   kamus  umum  Bahasa  Indonesia,  yang  disebut  cita-cita  adalah  keinginan, harapan,   tujuan  yang  selalu  ada  dalam  pikiran.  Baik  keinginan,  harapan,  maupun   tujuan merupakan   apa  yang  mau  diperoleh  seseorang  pada  masa  mendatang.   Dengan   demikian cita-cita  merupakan  pandangan  masa depan, merupakan  pandangan  hidup yang akan datang. Pada  umumnya   cita-cita  merupakan  semacam  garis  linier  yang  makin  lama  makin  tinggi, dengan  perkataan  lain:  cita-cita  merupakan  keinginan,  harapan,  dan  tujuan  manusia   yang makin  tinggi  tingkatannya.
            Apabila  cita-cita  itu tidak mungkin  atau belum mungkin  terpenuhi,  maka  cita-cita  itu disebut angan-angan.  Disini persyaratan dan kemampuan  tidak/belum  dipenuhi  sehinga  usaha untuk mewujudkan  cita-cita  itu tidak mungkin  dilakukan.  Misalnya  seorang anak bercita-cita ingin  menjadi  dokter,  ia belum  sekolah,  tidak mungkin  berpikir  baik,  sehingga  tidak  punya kemampuan   berusaha  mencapai  cita-cita.  Itu baru dalam  taraf  angan-angan.
            Antara masa sekarang   yang merupakan  realita dengan masa yang akan datang  sebagai ide atau cita-cita  terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai  apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung  dari tiga faktor. Pertama, manusianya  yaitu yang memiliki  cita-cita;  kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita  yang  hendak  dicapai.
            Faktor  manusia  yang mau mencapai  cita-cita  ditentukan  oleh  kualitas  manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan  khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak  yang  dengan  kemauan  keras  ingin  mencapai apa yang  di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi  atau  dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan  suatu perjuangan  hidup yang bila berhasil  akan  menjadikan dirinya puas.
            Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita. Sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi  yang  merintangi  tercapainya  suatu cita-cita,  Misalnya  sebagai  bcrikut  :
Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir  anak orang  yang cukup kaya, sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan  atau memudahkan  mencapai cita-cita si Amir.Sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya     lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua Budi yang lemah merupakan  hambatan bagi  Budi dalam  mencapai  cita-citanya.

C. Kebajikan
            Kebajikan  atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan  kebaikan pada hakekatnya sarna dengan perbuatan  moral, perbuatan  yang sesuai dengan norma-norma   agama dan etika. Manusia  berbuat  baik, karena menurut  kodratnya  manusia  itu baik, mahluk  bermoral. Atas  dorongan  suara hatinya  manusia  cenderung  berbuat  baik.
            Manusia adalah seorang  pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur  itu terpisah  bila manusia  meninggal.  Karena merupakan  pribadi,  manusia  mempunyai pendapat  sendiri,  ia mencintai  diri sendiri, perasaan  sendiri, cita-cita  sendiri dan sebagainya. Justru  karena  itu, karena  mementingkan diri sendiri, seringkali manusia  tidak mengenal kebajikan.
            Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat,manusia saling membutuhkan, saling menolong,saling menghargai sesama anggota  masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,dan sebagainya.
Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang karena Tuhan. Untuk itu manusia  dilengkapi  kemampuan  jasmani  dan  rohani juga  fasilitas  alam sekitarnya  seperti  tanah,  air, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
            Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai  mahluk  pribadi, manusia  sebagai  anggota masyarakat,dan manusia sebagai  mahluk Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.Baikburuk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam  bisikan  di dalam  hati  yang  mendesak   seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan  hakim untuk diri sendiri.  Sebab  itu, nilai  suara  hati amat besar  dan penting  dalam  hidup  manusia.  Misalnya orang  tahu, bahwa  membunuh  itu buruk, jahat:  suara hatinya  mengatakan  demikian,  namun manusia  kadang-kadang   tak mendengarkan   suara hatinya.
Suara hati selalu memilih  yang baik, sebab itu ia selalu mendesak  orang untuk berbuat yang  baik  bagi  dirinya.  Oleh  karena  itu, kalau  seseoraang  berbuat  sesuatu  sesuai  dengan bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat atau bertindak menurut  suara hati, maka tindakan  atau perbuatan  itu adalah baik. Sebaliknya  perbuatan  atau tindakan berlawanan  dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk. Misalnya, suara hati kita mengatakan “tolonglah orang yang menderita itu”, dan kita berbuat menolongnya, maka  kita membuat  kebajikan.  Sebaliknya,  apabila hati kita berkata demikian,namun kita hanya  seolah-olah  tak mendengarkan  suara hati itu, maka  munafiklah  kita.
            Karena merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan  suara masyarakat.    Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya  adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi  dalam masyarakat itu. Sebagaimana suara hati tiap  pribadi  itu pasti selalu menginginkan yang baik,maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi  itu pun pasti  suara hatinya juga menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti  suara hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya. Sebab itu jika benar-benar berdasarkan  pada suara hati anggota-anggotanya. Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik.   Misalnya, warga disuatu  daerah menghendaki kerja bakti dengan mengadakan pembersihan saluran  air di kampung. Bila kita ikut beramai-ramai kerja  bakti, berarti  kita mengikuti suara  hati masyarakat,  kerja bakti itu. Tetapi bila kita tidak mengikutinya berarti kita tidak mau mengikuti suara hati masyarakat.
            Sesuatu  yang  baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat  saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang   atau segelintir orang didalamnya atau sebaliknya. Dengan
demikian, seseorang harus tunduk kepada  apa yang  baik bagi masyarakat umum

D. Sikap Hidup
Sikap hidup adalah suatu keadaan hati untuk menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau yang negatif. atau kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?

            Sikap itu ada didalam diri kita masing-masing dan hanya kita sendiri yang tahu.orang lain akan baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu sangat penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan dan keinginan yang membentuknya.

            Sikap juga  dapat berubah dikarenakan situasi, kondisi, dan juga lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap  etis dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap negatif. 

Sumber:
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/06/01/manusia-dan-pandangan-hidup/
https://taufikhidayah21.wordpress.com/2013/06/05/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
http://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
.http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dan-tanggung-jawab/